KISAH NABI SALEH A.S
Nabi Saleh AS, menurut silsilah,
beliau merupakan putra dari 'Ubaidahbin Tsamud bin 'Amir bin Iram bin Sam bin
Nuh AS. Ia bi Saleh AS, menurut silsilah, beliau adalah putra dari 'Ubaidahbin
Tsamud bin 'Amir bin Iram bin Sam bin Nuh AS.
Allah Yang Maha Pengasih dan Maha
Penyayang tidak akan membiarkan hamba-hamba_Nya berada dalam kegelapan
terus-menerus tanpa diutusnya nabi pesuruh disisi-Nya untuk memberi penerangan
dan memimpin mereka keluar dari jalan yang sesat ke jalan yang benar. Demikian
pula Allah tidak akan menurunkan azab dan seksaan kepada suatu umat sebelum mereka
diperingatkan dan diberi petunjukkan oleh-Nya dengan perantara seorang yang
dipilih untuk menjadi utusan dan rasul-Nya. Sunnatullah ini berlaku pula kepada
kaum Tsamud, yang kepada mereka telah diutuskan Nabi Saleh seorang yang telah
dipilih-Nya dari suku mereka sendiri, dari keluarga yang terpandang dan dihormati
oleh kaumnya, terkenal tangkas, cerdik pandai, rendah hati dan ramah-tamah
dalam pergaulan.
Dikenalkan mereka oleh Nabi Saleh kepada Tuhan yang sepatut mrk sembah, Tuhan Allah Yang Maha Esa, yang telah
mencipta mereka, menciptakan alam sekitar mereka, menciptakan tanah-tanah yang
subur yang menghasilkan bahan-bahan keperluan hidup mereka, mencipta
binatang-binatang yang memberi manfaat dan berguna bagi mereka dan dengan
demikian memberi kepada mereka kenikmatan dan kemewahan hidup dan kebahagiaan
lahir dan batin.Tuhan Yang Esa itulah yang harus mereka sembah dan bukan
patung-patung yang mereka pahat sendiri dari batu-batu gunung yang tidak
berkuasa memberi sesuatu kepada mereka atau melindungi mereka dari ketakutan
dan bahaya. Nabi Saleh memperingatkan mereka bahwa ia adalah seorang dari mereka,
terjalin antara dirinya dan mereka ikatan keluarga dan darah. Mereka adalah
kaumnya dan sanak keluarganya dan dia adalah seketurunan dan sesuku dengan mereka.
Ia mengharapkan kebaikan dan kebajikan bagi mereka dan sesekali tidak akan
menjerumuskan mereka ke dalam hal-hal yang akan membawa kerugian, kesengsaraan
dan kebinasaan bagi mereka. Ia menerangkan kepada mereka bahwa ianya adalah
pesuruh dan utusan Allah, dan apa yang diajarkan dan didakwahkan kepada mereka adalah
amanat Allah yang harus dia sampaikan kepada mereka untuk kebaikan mereka
semasa hidup mereka dan sesudah mereka mati di akhirat kelak.
Nabi Saleh sedar bahawa tentangan
kaumnya yang menuntut bukti darinya berupa mukjizat itu adalah bertujuan hendak
menghilangkan pengaruhnya dan mengikis habis kewibawaannya di mata kaumnya
terutama para pengikutnya bila ia gagal memenuhi tentangan dan tuntutan mrk.
Nabi Saleh membalas tentangan mrk dengan menuntut janji dengan mrk bila ia
berhasil mendatangkan mukjizat yang mrk minta bahwa mrk akan meninggalkan agama
dan persembahan merek dan akan mengikuti Nabi Saleh dan beriman kepadanya. Sesuai
dengan permintaan dan petunjuk pemuka-pemuka kaum Tsamud berdoalah Nabi Saleh
memohon kepada Allah agar memberinya suatu mukjizat untuk membuktikan kebenaran
risalahnya dan sekaligus mematahkan perlawanan dan tentangan kaumnya yang masih
berkeras kepala itu. Ia memohon dari Allah dengan kekuasaan-Nya menciptakan
seekor unta betina dikeluarkannya dari perut sebuah batu karang besar yang
terdpt di sisi sebuah bukit yang mereka tunjuk. Maka sejurus kemudian dengan
izin Allah Yang Maha Kuasa lagi Maha Pencipta terbelahlah batu karang yang
ditunjuk itu dan keluar dari perutnya seekor unta betina.
Dengan berhasilnya Nabi Saleh
mendtgkan mukjizat yang merek tuntut gagalah para pemuka kaum Tsamud dalam
usahanya untuk menjatuhkan kehormatan dan menghilangkan pegaruh Nabi Saleh bahkan
sebaliknya telah menambah tebal kepercayaan para pengikutnya dan menghilang
banyak keraguan dari kaumnya. Maka dihasutlah oleh merek pemilik-pemilik ternakan
yang merasa jengkel dan tidak senang dengan adanya unta Nabi Saleh yang
merajalela di ladang dan kebun-kebun mrk serta ditakuti oleh binatang-binatang
peliharaannya.
Nabi Saleh memberitahu kaumnya bahwa
azab Allah yang akan menimpa di atas mereka akan didahului dengan tanda-tanda,
ia itu pada hari pertama bila merea terbangun dari tidurnya akan menemui wajah mrk
menjadi kuning dan berubah menjadi merah pada hari kedua dan hitam pada hari
ketiga dan pada hari keempat turunlah azab Allah yang pedih.
Mendebgar ancaman azab yang
diberitahukan oleh Nabi Saleh kepada kaumnya kelompok sembilan orang ialah
kelompok pembunuh unta merancang pembunuhan atas diri Nabu Saleh mendahului
tibanya azab yang diancamkan itu.Mereka mengadakan pertemuan rahsia dan bersumpah
bersama akan melaksanakan rancangan pembunuhan itu di waktu malam, di saat
orang masih tidur nyenyak untuk menghindari tuntutan balas darah oleh keluarga
Nabi Saleh, jika diketahui identiti mereka sebagai pembunuhnya. Rancangan mereka ini
dirahsiakan sehingga tidak diketahui dan didengar oleh siapa pun kecuali
kesembilan orang itu sendiri. Ketika mrk datang ke tempat Nabi Saleh bagi
melaksanakan rancangan jahatnya di malam yang gelap-gulita dan sunyi-senyap
berjatuhanlah di atas kepala mereka batu-batu besar yang tidak diketahui dari
arah mana datangnya dan yang seketika merebahkan mrk di atas tanah dalam
keadaan tidak bernyawa lagi. Demikianlah Allah telah melindingi rasul-Nya dari
perbuatan jahat hamba-hamba-Nya yang kafir. Satu hari sebelum hari turunnya
azab yang telah ditentukan itu, dengan izin Allah berangkatlah Nabi Saleh
bersama para mukminin pengikutnya menuju Ramlah, sebuah tempat di Palestin,
meninggalkan Hijir dan penghuninya, kaum Tsamud habis binasa, ditimpa
halilintar yang dahsyat beriringan dengan gempa bumi yang mengerikan.
silahkan baca cerita nabi-nabi lainnya disini
silahkan baca cerita nabi-nabi lainnya disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar