KISAH NABI ISMAIL A.S.
Segala Puji Milik Allah atas segala
karunia-Nya kepada kita semua, segala kenikmatan yang tidak akan pernah kita
sanggup untuk membalasnya, bahkan pun jika seluruh ‘amal kebajikan manusia
sejak Nabi Adam hingga akhir zaman dikumpulkan, tidak akan ada nilainya
dibanding setetes nikmat yang Allah turunkan ke muka bumi.
Diblog ini saya akan menceritakan
sedikit cuplikan kisah Nabi Ismail a.s, semoga kisah-kisah beliau dapat
menjadikan kita semua yang membacanya menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
Amin.
Nabi Ismail a.s. adalah putra Nabi
Ibrahim a.s. dengan istrinya, Siti Hajar. Siti hajar berasal dari budak kecil
Raja Mesir yang diberikan kepada Siti Sarah, dan setelah besar lalu dijadikan
istri oleh Nabi Ibrahim a.s.. Dari istrinya inilah Nabi Ibrahim a.s. memperoleh
anak yang bernama Ismail.
Nabi Ibrahim mengasingkan Hajar dan
anaknya Dengan kelahiran bayi Ismail, Siti Sarah, istri pertama Nabi IbrahimAS,
berangsur-angsur merasa cemburu sehingga ia meminta kepada suaminya agar
memindahkan Hajar dan anaknya ke suatu tempat yang jauh. Atas wahyu dari Allah
SWT,Ibrahim AS memenuhi kehendak istrinya. Ia kemudian memindahkan Hajar dan
bayinya ke tengah padang pasir di Mekah, dekat sebuah bangunan suci yang
kemudian dikenal sebagai Ka'bah. Ia kemudian meninggalkan keduanya di tempat
itu karena harus kembali ke Palestina untuk menemui Sarah. Dalam perjalanan
pulang itu Ibrahim tak henti-hentinya memanjatkan doa memohon keselamatan bagi
istri dan putra yang ditinggalkannya. Mukjizat Air Zamzam Setelah makanan yang
ditinggalkan habis, Hajar bersusah payah mencari air. Atas pertolongan Allah
SWT melalui malaikat Jibril, tiba-tiba didekat Ismail muncul sebuah mata air
yang bening. Mata air itulah yang dikenal sebagai sumur zamzam dan masih ada
hingga saat ini. Ismail yang sudah beranjak remaja sangat menggembirakan hati
Ibrahim, namun kegembiraan itu tiba-tiba buyar karena perintah Allah SWT lewat
mimpinya yang meminta agar anak kesayangannya itu disembelih. Mula-mula Ibrahim
sangat sedih menerima mimpi itu, namun sebagai orang yang saleh dan taat ia
berniat menjalankan perintah Allah SWT tsb dan kemudian menyampaikan berita itu
kepada putranya. Tanpa ragu, Ismail meminta ayahnya untuk melaksanakan perintah
itu. Pada akhirnya, ketika hal tersabut dilaksanakan, Allah SWT mengganti
Ismail dengan seekor kambing. Peristiwa ini selalu diperingati setiap tahun
dengan anjuran menyembelih hewan kurban pada hari Idul Adha. Nabi Ismail AS
menikah dengan seorang anak pendatang baru dikawasan sumur zam-zam. Anak itu
berasal dari suku Jurhum. Ia kemudian menjadi penjaga sumur zam-zam yang
semakin hari semakin ramai dikunjungi orang. Menurut riwayat, Nabi Ismail AS
meninggal dalam usia 137 tahun.
Akhirnya saya sebagai
penulis hanya bermohon kepada Allah swt, semoga dijadikan bagian dari bangunan
dakwah yang kelak akan mengantarkan Islam kembali menjadi Ustadziatul’alam,
Kebenaran itu hanya datang dari Allah, maka jangan sekali-kali kita ragu untuk
mengambilnya sedang yang salah adalah datang dari diri penulis pribadi.
Silahkan baca kisah-kisah lainnya disini
infonya top gan, kunjungan baliknya ditunggu ya gan http://surat-yusuf.blogspot.com/
BalasHapus